Minggu, 11 Maret 2012

Piala yang berharga
“pada tahun ini yang mendapat predikat sebagai siswa teladan adalah ADELIA PUTRI” terdengar dengan jelas nama ku di panggil oleh kepala sekolahtapi gag ada satupun siswa yang ikut dalam upacara itu kaget akan hal itu, akupun begitu karena sejak aku masuk SMU ini akunselalu mendapat predikat sebagai siswa teladan, tapi aku gag begitu bangga akan hal itu karena walaupun aku mendapat penghargaan itu gak ada satu temen pun yang peduli sama aku walaupun hanya mengucapkan selamat padaku. Apalagi orang tua ku, mereka hanya sibuk dengan urusan mereka mungkin hanya satu atau dua hari di rumahitupun hanya untuk melihat raport, penghargaan, dan lemari piala ku. Mereka gak pernah tau keinginan ku karena yang ada dipikiran mereka “aku harus jadi yang terbaik dari yang terbaik” mungkin bisa dibilang ibuku itu orang yang pandai bahkan kepandaiaannya itu melibihi orang biasa begitupun ayahku. Tapi aku gak bangga akan hal itu, seandainya aku bisa memilih aku lebih baik memilih menjadi  anak orang biasa karena dengan keadaan ibuku yang teramat pandai temen-temen ku jadi minder  temena sama aku. Banyak orang bilangkalau hidup ku terlalu sempurna, namun bagiku hidup ku ini tiada arti, memang aku dilahirin dari keluarga yang berkecukupan, Tuhan juga nakdirin otak ku yang hampir sama dengan orang tua ku, tapi ada tiga hal yang  gak aku punyadari kecil yaitu kasih sayang, cinta kasih, dan perhatian. Kadang aku iri dengan temen-temen ku yang bisa tertawa bebas dan bermain-main, tapi kenapa aku gak bisa sebahagia mereka???.
Sampai akhirnya ada seseorang yang datang dalam kehidupan ku, mungkin dia bukan anak sekolahan, bahkan makan bangku sekolah pun tak pernah. Juga dia pun bukan dari kalangan atas, bisa dibilang dia anak brandal, yang tak pernah di ajar etika atau sopan santun. Ku ketemu dia di jalanan namanya RENDY. Tapi walaupun begitu akusuka berteman sama dia, ku salut dengan perjuangannya melawan arus kehidupan, tapi yang paling kusuka dari dia adalah perhatiannya pada ku melebihi siapapun di dunia ini, bahkan dia adalah menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat atas prestasi ku menjadi siswa teladan, memang dari kecil ku selalu berprestasi namun tak seorang pun yang memberi selamat padaku hanya Rendy orang pertama dan satu-satunya orang yang ngucapkan selamat pada ku. Tiap pulang sekolah dia selalu nungguin ku di pintu gerbang sekolah, dan kini dia selalu menjadi tempat curhat ku tiap hari.
Suatu ketika setelah pulang dari jalan-jalan ku mengajak Rendy ke rumah ku, awalnya dia menolak tapi aku memaksanya. Sampai di rumah ku melihat mobil ayah terparkir di halaman, dalam hatiku hanya berkata “mungkin ayah hanya ingin melihat raport ku” ku pencet bel...... gak lama kemudian ada yang membuka pintu ternyata.......... “ibu....” kataku kaget, ibuku diam seribu bahasa dia memerhatikan oarang yang ada disamping ku dari ujung kaki sampai ujung kepala “siapa dia..?? ibu gak pernah ngajarin kamu berteman dengan gembelmacam dia” akhirnya ibu angkat bicara dengan wajah marah, ibu me,ang terlalu cerdik menilai orang “bu dia ini temen ku..” ucapku gak terima “kamu pergi,,,,,,, dan kamu adel masuk” ketus ibuku, Rendy pun langsung pergi dengan wajah tertunduk,, dan akupun langsung masuk ke rumah dengan wajah kesal “adel,, ibu gak suka kamu berteman sama dia” kata ibu setelah masuk rumah dengan marah “kenapa??? Adel gak pernah melarang ibu berteman sama siapapun tapi kenapa ibu melarang adel berteman sama Rendy??” bantah ku tak mau kalah “Adel... sejak kapan kamu berani membantah ibu??” bentak ibu lebih keras “bu... Adel sangat menghargai ibu, Adel juga sangat menyayangi ibu.... tapi kenapa Adel gak pernah melihat kasih sayang ibu kepada Adel?? ...  apa ibu peduli sama Adel?? Apa ibu tau makanan kesukaan adel?? Apa ibu tau tempat favorit adel?? Apa ibu tau kapan adel bisa berjalan?? Apa ibu tau kapan adel bisa merangkak,, bahkan hari ulang tahun adel pun kadang ibu lupa...  yang ibu ingat hanya jumlah piala-piala ku dilemari, yang ibu inget hanya raport ku,, apa ibu gak sadar tiap kali pulang ke rumah yang dituju pertama kali adalah raport, piagam, dan piala ku.... apakah ibu tau kadang Adel meragukan kasih sayang ibu ke Adel” kataku dengan cucuran airmata “Adel.....” panggil ibu agak merendah “Bu... Adel gak butuh uang berlimpah, Adel gak butuh penghargaan itu, Adel juga gak butuh nilai di atas rata-rata, Adel hanya butuh perhatian dari Ibu, Adel hanya butuh belaian dari ibu. Selama ini Adel selalu turutin kata-kata dari Ibu, dan Adel juga sudah menjadi yang terbaik dari yang terbaik.. asal ibu tau gara-gara kepandaian ibu semua temen-temen Adel gak ada yang mau temenan sama Adek, mereka semua takut sama ibu,, Cuma Rendy bu,, Cuma Rendy satu-satunya temen Adel jadi Adel mohon ibu izinin Adel berteman sama dia bu.. please.....” rintih ku “Adel maafin ibu.. ibu selama ini kurang perhatiin kamu , ibu gak tau kalau selama ini kamu tersiksa dengan semua ini,, ibu janji ibu akan sering perhatiin kamu dan mulai saat ini ibu akan sering mendengar keluh kesahmu,, maafin ibu Adel..... ibu sayang sama kamu, sayang banget,,,” sesal ibu sambil memeluk ku “Tuhan inikah jawaban dari do’a ku selama ini, terima kasih Tuhan kau telah berikan ku PIALA YANG BERHARGA dalam hidup ku” bisik ku dalam hati.
By: Fathiya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar